
Dalam acara Pelepasan Siswa-siswi SMP Negeri 8 berlangsung sangat meriah, diawali dengan tari-tarian oleh Siswa-siswi SMPN 8. Acara berjalan dengan lancar tanpa gangguan apapun, bisa di lihat para siswa semua ceria begitu menikmati acara demi acara, begitu juga para orang tua murid yang hadir semua gembira dan terharu.
Hadir Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Depok Joko Sutrisno.S.pd,M.pd, Kepsek SMPN 10 Antoni.
Unia Pendidikanpun mendapat tantangan yang cukup besar di Kota Depok, Saya ingatkan kembali kepada anak-anak, agar mulai sekarang meletakan posisinya. Dimana cuma ada dua pilihan: kita berada di posisi yang positif untuk melanjuti amanah dari pada guru sehingga kita menghasilkan kebaikan, peradaban yang sudah dibangun para guru dibawa ke masa depannya, pungkas Joko.
Tantangannya adalah pendidikan Budi pekerti disaat kurikulum merdeka membutuhkan anak untuk berani kreatif, bernalar kritis, bergotong- royong kreatif dan itu juga dibutuhkan Budi pekerti yang tinggi dan luhur.
Untuk PPDB tahun ini mulai tanggal 3 dan 4 Juni untuk Zonasi, jalur lainnya setelah itu prestasig dan juklisnya kan sudah di keluarkan. Saya berharap partisipasi masyarakat. Kita hanya punya bangku 9000 sedangkan yang lulus 34.000 ngga mungkin ketampung semua di sekolah Negeri, oleh karena itu kami dari dinas pendidikan sebagai ujung tombak pendidikan bagi pemerintah Kota Depok, membuka sekolah pendidikan bukan hanya pendidikan formal tetapi non formalpun ada ungkapnya, anak-anak yang ingin masuk pendidikan non formal bisa. Dan juga ada bantuan buat anak-anak yang kurang mampu, dalam rangka mengentaskan ribuan anak-anak yang tidak mampu yang putus sekolah maka kita entaskan dengan program pembiayaan pendidikan.
Kita akan membantu siswa yang tidak mampu sekolah di SMP Swasta, kita bantu dengan 3 juta/tahun dan ini sudah berjalan 2 tahun yang lalu dimulainya tahun 2022 KDS nya dan masih berlangsung sampai saat ini
Dan anggaran Biaya pendidikan ini untuk anak-anak Kota Depok, “bagi yang sekolah di Madrasah, di reguler/umum dan semua yang tidak mampu dibantu, daftarkan ke kelurahan dan di kelurahan ada pelayanan untuk di daftarkan di Data Terpadu keluarga Sejahtera (DTKS), melalui SLRT, dan di setiap kelurahanan ada petugasnya, Kami hanya memproses pencairannya mereka saja. bisa juga dibantu oleh BAZNAS. BAZNAS membantu anak-anak yang belum terdaftar di DTKS dan kita akan menjembatani, untuk sosialisasi, ujung tombaknya di sekolah. Melalui sekolah dengan mensosialisasinya ke orang tua. Kalau ke masyarakat petugas yang ada di kelurahan yang mensosialisasikan ke masyarakat. Kalau kami ranahnya di pendidikan, kata Joko
Bagi sekolah swasta yang menyertakan anak-anak yang mendapat DTKS, guru-gurunya akan kami berikan insentif sebesar Rp.150,000,-/bulan.
Bila sekolah yang anaknya tidak ada yang dapat satupun yang tidak mendapat DTKS, maka, guru-gurunya pun juga ikut tidak dapat,” mengakhiri pembicaraan (Christin)
Be the first to comment