
Longsor TPA Cipayung Diduga jadi Penyebab Utama Banjir Sawangan Asri
Longsor TPA Cipayung Diduga jadi Penyebab Utama Banjir Sawangan Asri
6 Maret 202526
Anggota TNI Polri dibantu warga saat mengevakuasi korban banjir yang akan ke rumah sakit.
Cipayung | jurnaldepok.id
Longsor sampah yang berasal dari Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Cipayung diduga sebagai salah satu penyebab banjir di wilayah Kecamatan Sawangan.
Komandan Kodim 0508 Depok, Kolonel Iman Widhiarto kepada wartawan di lokasi banjir Perumahan Sawangan Asri mengatakan, banjir melanda Perumahan Asri Sawangan dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter diduga berasal dari longsoran sampah TPA Cipayung.
“Ke depannya yang harus dilakukan, yang pertama memang kita harus mengatasi sampah dulu. Karena ini kan dekat dengan TPA juga. Berapa kali longsoran TPA Cipayung itu pasti akan berpengaruh, itu masuk ke Kali Pesanggrahan lagi,” katanya.
Kemudian, sambungnya, sampah bermuara di kawasan Sawangan Baru. Lalu menyumbat lagi saluran.
“Itu akan terjadi lagi, terjadi lagi setiap tahunnya, gitu berulang-ulang,” paparnya.
Iman mengatakan, cara mencegah banjir utamanya ialah mengatasi sampah. Selain itu, menurutnya, Kali Pesanggrahan perlu dilakukan normalisasi.
“Upaya normalisasi sungai maupun kali yang telah dilakukan sebelumnya masih terkendala oleh tumpukan sampah baru yang terus datang dari hulu. Kami sudah beberapa kali melakukan normalisasi sungai, tetapi karena aliran sampah dari hulu terus berdatangan, upaya tersebut menjadi kurang efektif,” tegasnya.
Dikatakannya, kecepatan dalam membersihkan sungai kalah dengan laju sampah yang menumpuk. Oleh karena itu, budaya masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan harus benar-benar diterapkan.
Dirinya pun mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya dalam mengelola sampah. Pencegahan banjir tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan kesadaran dan peran aktif dari masyarakat.
Dia menyampaikan, apabila sampah sudah berhenti, maka sungai tak mengaliri lagi tumpukan sampah.
“Jadi begitu sampah di atas sudah terhenti, tidak akan mengirim lagi, sungai yang sudah terdapat tumpukan sampah,” ucapnya.
Menurutnya, tumpukan sampah lebih cepat mengalir dan menghambat aliran sungai meski sampah sudah dibersihkan.
“Kan kemarin kita sempat operasi lagi tuh, di sepanjang Ciliwung. Tapi nyatanya sekali banjir lagi dari atas, ya sudah numpuk lagi sampah. Karena kecepatan kita normalisasi dengan terjadinya tumpukan sampah, lebih cepat tumpukan sampahnya,” pungkasnya. Christin
Be the first to comment