Film Invisible Hopes Menarik Perhatian Ketua Komite Perempuan dan Anak PGI Jakarta

 

Jakarta, 24 Maret nkrisatu.com

Ini benar-benar film yang jujur apa adanya menceritakan kenyataan yang ada di sekitar kita bahwa ada anak yang terpaksa dilahirkan dipenjara bersama ibu kandungnya.

Jangan lupa share like komen dan subscribe ya

 

Dari kenyataan ini punya niat untuk menolong membantu bahkan juga untuk membawa perubahan supaya anak-anak tidak ada dan tidak tumbuh ditengah-tengah rumah tahanan.

Melihat film ini saya ingin menanggapi film dari unsur PGI wilayah DKI Jakarta
Apapun keadaannya mereka anak-anak ini punya hak yang harus dilindungi dan harus dibela, negara perlu mengambil sikap yang adil dan juga peran serta kita termasuk Gereja ataupun juga masyarakat umum, bagaimanapun juga anak-anak adalah bagian dari kehidupan ini, supaya setelah orang tua menyelesaikan masa hukumannya, mereka akan kembali kepada masyarakat tidak mengulangi dan mereka bisa punya kehidupan yang baik.

 

Dari film tadi kita diberi penjelasan bahwa anak-anak yang lahir dan besar dipenjara hanya sampai umur 3 tahun, dan setelah itu mereka akan ada di tengah-tengah keluarga dan akan mendapat pendidikan yang baik, pengasuhan yang baik, makan yang sehat.
Karna selama ikut dipenjara apakah anak-anak mendapat pendidikan sewajarnya atau apakah malah di biarkan.

Harapan kami dari diskusi tadi kita harus mengikuti undang-undang Internasional yang sudah ada dengan memberikan opsi bahwa ibu yang melahirkan setelah selesai minum asi eksklusif dia dapat melanjutkan masa hukumannya atau dibuatkan tempat terpisah untuk ibu hamil itu melahirkan dan menyusui terpisah dari sel-sel tahanan.

Film ini bagus dan harus ditonton oleh banyak komunitas supaya banyak terbantu begitu tutup ibu Ketua komisi perempuan dan anak

(RedChris)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*