
Presiden memang punya kemauan dan selalu berjuang untuk memerdekakan Palestina kita menginginkan agar dunia mengakui dan saya sendiri mendapatkan kesempatan bersama dengan mendampingi ayah saya (Gus Dur) waktu itu untuk bertemu dengan pihak Palestina dan setelah itu kemarin ketika ada perdana menteri kita perjuangan rakyat Palestina kita tahu bagaimana beratnya menjadi masyarakat yang terjajah, mungkin satu hal yang perlu menjadi perhatian kita bahwa masalah Palestina ini adalah masalah politik dan masalah kependudukan sebuah negara atas negara lainnya, jadi memang di sini melampaui batasan agama, dari dulu masyarakat Indonesia dari latar belakang agama apapun memang dukungannya sangat kuat untuk turut memperjuangkan hak-haknya yang paling mendasar yang bisa dipenuhi, hak anak-anak untuk bersekolah hak masyarakat mendapatkan pengobatan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih sehat walaupun dibawah tekanan, tentunya secara diplomatik juga kementerian luar Negeri
Indonesia selalu berjuang dan selalu menyisipkan agenda tentang Palestina dalam berbagai macam kesulitannya untuk ke depannya, bagaimana Indonesia juga harus memberikan dukungan, artinya kalau kita lihat secara global ini pentingnya suatu negara itu tentang misalkan tentang perhatian untuk pendidikan yang paling utama, dan yang paling utama Indonesia bukan hanya berbicara secara retorika tapi betul-betul memberikan bantuan baik support secara fisik secara moral dimana rakyat Indonesia bukan cuma pemerintah saja yang memberikan bantuan, rakyat Indonesia juga memberikan bantuan patungan untuk mendirikan banyak sekali infrastruktur misalnya kesehatan maupun pendidikan di sana dan ini tentu sesuatu menjadi komitmen kita bersama dan kita ingin ini pasti akan terus kita lakukan ke depannya demi untuk mendukung masyarakat Palestina agar tetap hidupnya bisa lebih baik lagi, hari ini masyarakat di Amerika dan lain sebagainya di kampus-kampus di Eropa ini sesuatu yang dulu saya rasa, dan ini sebuah hal yang baik dalam artian perhatian dunia juga ada untuk isu Palestina dan ini menunjukkan harapan, semoga cita-cita masyarakat Palestina untuk mendapatkan negara yang merdeka bisa kembali menempati rumahnya lagi memang masih ada banyak persoalan-persoalan yang pelik tetapi ke depan tentu kita berharap bahwa dialog diplomasi itu bisa menjadi sarana utama untuk bisa menemukan titik berat.
Memang masih ada masalah seperti di Indonesia, hak untuk kembali masih ada masalah tentang ibukota tentang Yerusalem masih ada, banyak masalah memang ini harus duduk bersama dan harus seperti apa memang tidak bisa mendapatkan semua, baik Israel maupun Palestina semua harus duduk bersama supaya mendapat titik temu, ini memang membutuhkan dukungan dari Indonesia, dan ini punya komitmen untuk menjadi jembatan untuk dialog yang nanti di mana betul-betul ada solusi, tapi yang paling penting bahwa kemerdekaan selalu ada konflik yang menjadi korban utama itu biasanya adalah perempuan dan anak-anak, ini perlu mendapatkan perhatian dunia, dan saya rasa salah satu fokus dari perjuangan untuk ke masyarakat Palestina adalah fokus pada perempuan dan anak karena merekalah yang paling menderita banyak perempuan yang dipenjara bahkan ada yang sampai meninggal contoh enggak usah jauh-jauh yang sekarang menjadi salah satu simbol perjuangannya wartawati bahkan sebetulnya kebangsaannya Amerika salah satunya shirin menjadi simbol bagaimana gender pun bahkan tidak lagi menjadi sesuatu yang sakral dalam suasana konflik.
Padahal yang namanya perempuan dan anak-anak harus di bela karena mereka lah yang akan menjadi penerus dari peradaban masyarakat Palestina jadi saya rasa pemerintah kita terutama pada saat ini punya perhatian besar terhadap persoalan foundation, selalu mendukung upaya beliau salah satunya melalui upaya yang namanya satu desa, dimana kita menguatkan perempuan dalam upaya-upaya untuk membuat perdamaian untuk membantu siapapun perempuan Palestina anak-anak Palestina untuk bisa lebih diperhatikan haknya tutup mbak Yenny Wahid mengakiri pembicaraan.
(RedChris)
Be the first to comment