Jembatan Amanah Indonesia Untuk Palestina

JeSolidaritas Indonesia terhadap kemerdekaan solidaritas dukungan solidaritas Indonesia terhadap Palestina ini sudah kita lakukan sejak awal sejak Indonesia merdeka sejak kita merintis perjuangan negara-negara Asia Afrika kenapa karena kita harus supaya diakui, bahwa Palestina termasuk salah satu yang mengakui dan mendukung kemerdekaan atau perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1945.

Ini sudah berlangsung sejak lama dan sampai sekarang Indonesia tidak hanya sendiri kita bersama-sama dengan negara-negara lain, misalnya gerakan non-blok kita bersama-sama dengan negara anggota OKI PBB tentunya kita terus memberikan dukungan, dan tanggal 29 November ini adalah bentuk atau hari yang selalu kita peringati agar semua negara-negara yang selama ini mendukung dan belum mendukung mengetahui,
Semoga bisa terus memberikan dukungan dalam perjuangan kemerdekaan.

Pemerintah Indonesia berempati terhadap warga Palestina yang masih berada di jalur darat Indonesia, Kita sejak lama juga sudah menempatkan perwakilan kita di aman selaku duta besar Republik Indonesia untuk negara Palestina, semua perkembangan di lapangan yang terjadi di wilayah pendudukan Palestina, semuanya teramati langsung melalui perwakilan kita melalui kegiatan besar kita, terus memberikan bantuan tidak hanya dukungan politik tetapi juga dukungan ekonomi, hubungan kemanusiaan sebagai contoh misalnya salah satu pemrakarsa kegiatan ini adalah Nusantara Palestina center.
Ini salah satu lembaga kemanusiaan yang memberikan perhatian besar terhadap hasil Palestina yang mengalami kesusahan kesulitan tidak hanya di jalur Gaza tetapi juga di tepi barat tidak hanya dukungan politik lingkungan ekonomi akan tetapi kita sudah melakukan perdagangan, misalnya sudah berikan bebas pajak pada produk-produk Palestina, kita sudah mulai membebaskan contohnya dengan berdagang kurma dan minyak zaitun.

 

Dan sekarang sedang dalam pembahasan kementerian perdagangan produk-produk lain yang kita akan berikan juga fasilitas bebas pajak sehingga kita harapkan akan terus meningkatkan neraca perdagangan antara Indonesia dengan Palestina.

Tadi juga disampaikan oleh duta besar Palestina bahwa tantangan terberat adalah karena Palestina masih berada di wilayah pendudukan Pancasila yang mana barang-barang produk-produk baik produk kita ya dari Indonesia yang akan masuk wilayah Palestina maupun produk-produk Palestina yang akan keluar ya yang akan diekspor ke negara lain termasuk Indonesia kita masih menghadapi hambatan dalam bentuk akses masuk produk-produk tersebut ya ke wilayah Palestina khususnya di tepi barat jadi inilah tantangannya karena memang Palestina masih berada di bawah kekuasaan Islam, prosedur ekspor dan impor memang menjadi salah satu kendala utama dan tadi ketua umum Kadin juga menyampaikan sambutan dan ada komitmen kuat dari kadin untuk membantu peningkatan kebutuhan dagang antara Indonesia yang sehari-hari saat ini sebagai Direktur Jenderal protokol dan konsuler, Kebetulan saya memang pernah bertugas sebagai duta besar Indonesia, Tutup bapak Solidaritas Indonesia terhadap kemerdekaan solidaritas dukungan solidaritas Indonesia terhadap Palestina ini sudah kita lakukan sejak awal sejak Indonesia merdeka sejak kita merintis perjuangan negara-negara Asia Afrika kenapa karena kita harus supaya diakui, bahwa Palestina termasuk salah satu yang mengakui dan mendukung kemerdekaan atau perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1945.

Ini sudah berlangsung sejak lama dan sampai sekarang Indonesia tidak hanya sendiri kita bersama-sama dengan negara-negara lain, misalnya gerakan non-blok kita bersama-sama dengan negara anggota OKI PBB tentunya kita terus memberikan dukungan, dan tanggal 29 November ini adalah bentuk atau hari yang selalu kita peringati agar semua negara-negara yang selama ini mendukung dan belum mendukung mengetahui,
Semoga bisa terus memberikan dukungan dalam perjuangan kemerdekaan.
Pemerintah Indonesia berempati terhadap warga Palestina yang masih berada di jalur darat Indonesia, Kita sejak lama juga sudah menempatkan perwakilan kita di aman selaku duta besar Republik Indonesia untuk negara Palestina, semua perkembangan di lapangan yang terjadi di wilayah pendudukan Palestina, semuanya teramati langsung melalui perwakilan kita melalui kegiatan besar kita, terus memberikan bantuan tidak hanya dukungan politik tetapi juga dukungan ekonomi, hubungan kemanusiaan sebagai contoh misalnya salah satu pemrakarsa kegiatan ini adalah Nusantara Palestina center.
Ini salah satu lembaga kemanusiaan yang memberikan perhatian besar terhadap hasil Palestina yang mengalami kesusahan kesulitan tidak hanya di jalur Gaza tetapi juga di tepi barat tidak hanya dukungan politik lingkungan ekonomi akan tetapi kita sudah melakukan perdagangan, misalnya sudah berikan bebas pajak pada produk-produk Palestina, kita sudah mulai membebaskan contohnya dengan berdagang kurma dan minyak zaitun.

Dan sekarang sedang dalam pembahasan kementerian perdagangan produk-produk lain yang kita akan berikan juga fasilitas bebas pajak sehingga kita harapkan akan terus meningkatkan neraca perdagangan antara Indonesia dengan Palestina.

Tadi juga disampaikan oleh duta besar Palestina bahwa tantangan terberat adalah karena Palestina masih berada di wilayah pendudukan Pancasila yang mana barang-barang produk-produk baik produk kita ya dari Indonesia yang akan masuk wilayah Palestina maupun produk-produk Palestina yang akan keluar ya yang akan diekspor ke negara lain termasuk Indonesia kita masih menghadapi hambatan dalam bentuk akses masuk produk-produk tersebut ya ke wilayah Palestina khususnya di tepi barat jadi inilah tantangannya karena memang Palestina masih berada di bawah kekuasaan Islam, prosedur ekspor dan impor memang menjadi salah satu kendala utama dan tadi ketua umum Kadin juga menyampaikan sambutan dan ada komitmen kuat dari kadin untuk membantu peningkatan kebutuhan dagang antara Indonesia yang sehari-hari saat ini sebagai Direktur Jenderal protokol dan konsuler, Kebetulan saya memang pernah bertugas sebagai duta besar Indonesia, Tutup Andy Rachmianto, M.Phil seorang diplomat yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

 

(RedChris)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*