Miranti Serad Mengatakan kebaya Indonesia merupakan salah satu simbol kekayaan kebudayan Indonesia dan didukung penuh oleh berbagai elemen masyarakat Indonesia

 

Jakarta, 6 Nov 2022

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama-sama organisasi/ komunitas berkebaya menyelenggarakan Parade Budaya Nusantara bertajuk Bersatu Lebih Erat, Bersama Lebih Harmoni dengan rute Sarinah-Bundaran HI-Sarinah, Minggu (6/11/2022).

Ratusan komunitas menggunakan kebaya dan pakaian adat budaya Nusantara. Parade ini diikuti oleh ratusan komunitas yang terdiri dari 77 kementerian/lembaga, 17 perusahaan di bawah kementerian BUMN, dan 125 komunitas yang berasal dari organisasi masyarakat, kepemudaan serta organisasi profesi. Parade tersebut juga merupakan wujud upaya dalam membangun ketahanan bangsa Indonesia melalui penguatan aspek budaya. Dengan demikian, terbangun ketahanan bangsa Indonesia dari pengaruh intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Sementara itu ditempat yang sama pegiat budaya yang juga Anggota Barisan Berkebaya dan Anggota Timnas Berkebaya Miranti Serad mengatakan pada prinsipnya kita bertanggung menghidupkan kembali budaya leluhur bangsa dengan berkebaya. Yang paling penting perempuan Indonesia itu merasa bangga dalam balutan berkebaya yang menunjukkan identitas dirinya sebagai perempuan Indonesia. Dulu saja kita sudah sepakat berkebaya adalah kebanggaan perempuan Indonesia. Ke depannya kita mengajarkan anak-anak bagaimana menjaga budaya dengan penuh rasa cinta.

Kita bisa saksikan di foto -foto lama Bung Karno dengan Ibu-ibu berkebaya termasuk juga Ibu Ibu saat berolahraga mengenakan kebaya. Begitu juga kita lihat Pak Harto membuka bowling turnamen dengan ibu-ibu negara berkebaya. Dengan berolahraga, acara arisan mari kita hidupkan kembali budaya berkebaya. Kalau cuma hanya sekedar berkebaya ke kondangan sangat disayangkan, cetus Miranti sosok yang sejak lama mencintai dan bekerja keras melestarikan warisan budaya Indonesia ini.

Miranti menambahkan dengan adanya BNPT melakukan kegiatan ini, otomatis pintu rumah kita itu dijaga dengan budaya kita sendiri. Paling penting tugas Ibu sebagai pendidik di rumah terus menghidupkan rasa cinta kebaya di setiap hati masing-masing keluarga. Kalau sudah ditanamkan dari rumah akan terjaga dengan baik. Otomatis kalau anak lihat ibunya berkebaya, dia akan mengajarkan tadi ke anaknya.

Budaya luhur itu adalah semangat kita berkebaya, itu identitas kita sebagai perempuan Indonesia. Yang paling penting menghidupkan rasa cinta berkebaya itu dari rumah. Para ibu mengajarkan berkebaya ke anak-anak dan dirinya juga, kalau keluar rumah tidak malu-malu lagi mengenakan kebaya termasuk ke kantor mengenakan kebaya. Berkebaya harus punya rasa percaya diri, inilah sejatinya perempuan Indonesia.

 

Kalau mau mulai digerakin bisa sekolah-sekolah di hari-hari tertentu mengenakan kebaya. Seminggu sekali mengenakan kebaya. Kebaya juga tidak lepas lepas dari kain-kain tradisional. Gerakan ini juga meminta kepada pemerintah untuk menetapkan hari kebaya nasional (HKN) seperti halnya hari batik nasional.

Dengan menjaga budaya kebaya akan menghidupkan sektor UMKM. Pengrajin, Penjahit, pedagang terus bergulir dan mulai bertambah. Serta kearifan lokal kain nusantara dari berbagai daerah akan terus berkembang untuk kebaya ujarnya.

Kebaya merupakan busana tradisional kebanggan wanita Indonesia yang membumi.
Dengan adanya kegiatan ini, dimaksudkan pula untuk menunjukkan ke UNESCO (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) bahwa kebaya Indonesia merupakan salah satu simbol kekayaan kebudayan Indonesia dan didukung penuh oleh berbagai elemen masyarakat Indonesia, tutup Miranti.

 

(RedChris)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*