Ketua Umum DPP KKK Angelica Tengker: Kami Siap Bersatu Untuk Membangun Sulawesi Utara


 
Ketua Umum DPP KKK Angelica Tengker: Kami Siap Bersatu Untuk Membangun Sulawesi Utara
 
Jakarta, Cosmopolitanpost.com
 
Ketua Umum DPP Kerukunan Keluarga Kawanua, Angelica Tengker, mengatakan siap bekerja sama dan bersatu dengan semua pihak untuk membangun Sulawesi Utara makin maju dan makmur.
“Tentu kami siap bersatu dan bekerja sama dengan semua pihak untuk membangun Sulawesi Utara supaya makin maju,” ujarnya.
Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) yang dipimpin Angelica Tengker telah berdiri sejak awal tahun 70-an dan secara resmi memakai nama Kerukunan Keluarga Kawanua tahun 1973. Tongkat estafet kepemimpinan KKK dilanjutkan oleh Angelica Tengker sebagai Ketua Umum DPP KKK pada tahun 2016, ditandai dengan menerima pataka organisasi yang telah diberikan kepada ketua-ketua umum KKK sebelumnya.
Angelica menjelaskan bahwa sebagai Ketua Umum DPP KKK, dirinya siap untuk bekerja sama dan bersatu dengan organisasi Kawanua lainnya.
“Perlu jelas seperti apa bentuk persatuan ini. Sebagai organisasi berdasarkan adat dan budaya yang terdaftar di Kementerian Dalam Negeri sebagai Ormas, DPP KKK membuka diri untuk bersama bersatu dalam arti bekerja sama membangun Sulut,” ujar Angelica Tengker.
Angelica menambahkan bahwa sejak tahun 2017, pihaknya telah membuka komunikasi dan menjalin hubungan dengan DPP Perkumpulan Kerukunan Keluarga Kawanua, organisasi serupa dengan badan hukum berbeda.
“Sejak tahun 2017 kami telah membuka diri untuk bersatu secara organisasi, dibuktikan dengan kesediaan pihak kami untuk secara terbuka bersurat resmi mengusulkan supaya mengadakan MPA Luar Biasa bersama di tahun 2017, meskipun tidak mendapat sambutan. Pada tahun berikutnya kami tetap terbuka untuk bersatu dengan mengadakan beberapa event bersama seperti Rakernas di tempat yang sama, ibadah Paskah bersama, ibadah Kunci Taon bersama, bahkan terakhir sudah bersedia untuk kembali membicarakan MPA bersama.
Tapi kami tidak mengenal istilah rekonsiliasi, karena kami tidak bermusuhan dengan pihak manapun. Konsep kami adalah *Rumampen*, menjadi satu atau kembali menjadi satu.
Kita kembali kepada semangat Rumampen yang merupakan keluhuran maesaan sebagai wujud jati diri orang Minahasa, agar masalah ini tidak berlarut- larut. Bersatu membangun Sulut dan membangun Tou Kawanua di manapun berada,” pungkas Angelica.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*